Selasa, 15 Agustus 2017

Bisnis Usaha Bahan Bangunan Pekanbaru Riau

Bisnis Usaha Bahan Bangunan Pekanbaru Riau - Pengembangan industri bata ringan di Indonesia Timur terbuka luas, bahkan pendirian dua atau tiga pabrik lagi diperkirakan masih kurang untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Joko Purwanto General Manager PT Viccon Modern Industry mengatakan sekarang ini berapa pun volume bata ringan yang dilempar ke market hampir seluruhnya langsung terserap pasar. Selain karena pembangunan properti semakin menggeliat juga banyaknya konsumen yang beralih dari penggunaan bata merah ke bata silikon tersebut.

Terlebih lagi untuk pasar di Pulau Dewata yang semakin sensitif dengan isyu lingkungan. "Kami perkirakan ada tambahan dua hingga tiga pabrik baru lagi pun masih kurang," ungkap joko dihubungi Bisnis hari ini.

Dia membenarkan beberapa tahun terakhir ini industri bata ringan di Jatim mulai marak. Akan tetapi sebagian besar masih sekala kecil yang kualitas produksinya masih membutuhkan proses edukasi.

Sementara itu pertumbuhan pabrik sekala besar dengan pengembangan teknologi modern masih terbatas. Viccon sendiri, tambahnya, baru memproduksi bata ringan dengan merek Citicon empat tahun lalu.

Rata-rata produksi pabrik di Mojosari itu hanya sekitar 180.000 m3 per tahun. "Itu pun utlisasinya sudah maksimal."

Sementara itu, para pengembang yang memilikki proyek properti di Jatim maupun di wilayah Indonesia Timur tidak memungkinkan mendatangkan material tersebut dari Jawa Barat. Pasalnya ongkos angkutannya relatif mahal. Oleh karena itu, lanjut Joko, untuk memenuhi kebutuhan market harus ada pertumbuhan pabrik baru.

Victor Hartanto Direktur PT Viccon Modern Industry mengatakan dalam waktu dekat perseroannya akan membangun satu line pabrik lagi dengan kapasitas produksi yang lebih besar yakni 200.000 m3 per tahun. Rencananya pabrik dengan investasi sekitar Rp70 miliar itu tetap akan didirikan di daerah Jawa Timur meskipun sebagian besar hasil produksinya untuk memenuihi pasar NTB,NTT, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.

Alasannya cukup sederhana yakni mendekati ketersediaan bahan baku. Menurutnya membangun pabrik bata ringan semacam silikon ini tidak gampang.

Faktor yang paling penting adalah menyangkut ketersedian bahan baku yang cukup serta kemudahan angkutannya. Di Jatim daerah yang dinilai potensial untuk industri tersebut adalah Tuban dan Banyuwangi. SUmber : kabar24.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar