Sabtu, 19 Agustus 2017

Bisnis Usaha Ternak Ikan Cupang Pekanbaru Riau

Bisnis Usaha Ternak Ikan Cupang Pekanbaru Riau - Ikan hias cupang memilki banyak penggemarnya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Peluang ini pun ditangkap oleh Saringun seorang pemuda asal Purbalingga, Jawa Tengah untuk mengembangbiakkan ikan hias cupang.

Bahkan uang jutaan rupiah berhasil diraupnya tiap bulan dari hasil menggeluti bisnis berternak ikan cupang. Keberhasilan Saringun berkat ketekunan dan bimbingan penyuluh perikanan. Ikan cupang hasil budidaya petani dipasarkan ke sejumlah kota dibantu petugas penyuluh perikanan. Kini dari hasil membudidayakan ikan cupang, Saringun mendapatkan omzet per bulannya mencapai Rp10 juta.

“Omzet itu didapat dari 20 petak kolam dengan tiap petak berisi lima ribu ekor ikan, dengan masa panen paing lama tiga bulan,” ujarnya di Purbalingga, baru-baru ini. Di belakang rumahnya dengan lahan seluas 120 meter persegi, Saringun membuat beberapa petak kolam untuk ternak ikan cupang.

Ada tiga jenis ikan cupang yang diternak, mulai ikan cupang jenis plakat, serit, hingga ikan cupang halfmoon. Jumlahnya mencapai puluhan ribu ekor, mulai dari yang berukuran kecil hingga siap jual. Kemudian induk ikan cupang yang akan dikembangbiakan harus berkualitas bagus tiap satu akuarium ukuran kecil diisi indukan jantan dan betina agar terjadi proses pemijahan. Proses pemijahan ditandai dengan induk pejantan mendekati induk betina hingga induk betina mengeluarkan ratusan telur.

“Dalam satu hari, telur akan menetas menjadi burayak. Setelah dianggap kuat, burayak ikan cupang segera dipindahkan ke dalam kolam pembesaran. Selama masa pembesaran, anakan ikan cupang diberi makan berupa kutu air dan cacing halus hingga panen,” kata Saringun. Ikan hias cupang sendiri memiliki gerakan yang lincah. Ekor dan siripnya meliuk-liuk mengikuti gerakan tubuh. Apalagi, saat sirip dan ekornya mengembang, warnanya begitu eksotik. Tak heran, jika ikan hias cupang digemari banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Sumber : http://economy.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar