Sabtu, 30 September 2017

bisnis garskin pekanbaru

bisnis garskin pekanbaru - Modal utama untuk merintis sebuah bisnis bukan hanya uang. Lebih dari itu, kreativitas dan kemampuan untuk melihat keinginan pasar merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha.

Salah satu wirausahawan yang memulai bisnis dengan modal minimal adalah Mutiara Aisyah, 22. Menurut Tiara, dirinya memang mempunyai keinginan untuk menjadi wirausahawan. Namun, karena modal yang minim, dia memulainya dengan menjadi reseller stiker pelindung telepon pintar (garskin). Bisnis reseller yang diberi nama Bess Skin Protector Shop tersebut dijalankan sejak dua tahun silam.

Seiring waktu berjalan, Tiara melihat pengguna gadget, khususnya anak muda, sedang menggemari hardcase akrilik yang memuat desain-desain bervariasi. “Selain berfungsi untuk melindungi telepon pintar, desain yang ada di lapisan belakang hardcase juga membuat gadget makin menarik dan unik,” ujar mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.

Melihat peluang yang bisa digarap, Tiara perlahan meninggalkan bisnis reseller garskin dan mulai memproduksi hardcase custome. Untuk material, dia menggunakan material plastik akrilik yang transparan.

Material ini dipilih karena harganya cukup terjangkau dan mudah dicetak. Lagi-lagi, karena keterbatasan uang, dia memakai jasa makloon untuk mencetak hardcase.

Hasil jadi hardcase custome tersebut ternyata memuaskan. Tanpa pikir panjang, Tiara pun memotret dan menggunggah hasil karyanya ke media sosial. Siapa sangka, ternyata Tiara langsung kebanjiran peminat. “Respon yang datang sangat positif. Saya sampai kewalahan menjawab pertanyaan para pembeli,” kenang Tiara.

Melihat sambutan yang baik tersebut, Tiara pun mulai menggenjot produksi hardcasecustome. Selain mendesain sendiri, dia juga menerima pesanan desain dari konsumen. Untuk mendapat desain khusus tersebut, konsumen harus menunggu 10—14 hari proses produksi.

Di samping terus menambah desain-desain yang kreatif, Tiara tak lupa meningkatkan kapasitas produksi. Jika dulu dia hanya bisa membuat 100 hardcase per bulan, kini kapasitas produksinya menembus 500—600 hardcase setiap bulan.

Hardcase-hardcase tersebut bisa digunakan untuk berbagai tipe smartphone. “Hardcase yang saya jual bisa digunakan untuk berbagai tipe gadget merek iPhone, Samsung, HTC, Blackberry, hingga Sony. Konsumen tinggal pilih saya hardcase yang pas dengan smartphone mereka. Di samping smartphone, pelindung tersebut dapat digunakan untuk gadget yang lebih besar misalnya tablet.”

Harga yang ditawarkan bervariasi sesuai dengan bentuk dan tipe gadget. Tiara menjual hardcase mulai dari Rp120.000—Rp470.000 per buah, dengan margin keuntungan yang didapat pun terbilang besar yaitu 30%—50%.

Tiara menuturkan bisnis aksesoris telepon pintar atau gadget sangat prospektif. Apalagi mengingat jumlah pengguna gadget di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. “Smartphone sekarang sudah jadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Makanya saya yakin bisnis yang berkaitan dengan bidang ini akan ikut berkembang.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar