Selasa, 05 September 2017

Bisnis Usaha Jajanan Kipang Pekanbaru Riau

Bisnis Usaha Jajanan Kipang Pekanbaru Riau - Setiap daerah pasti memiliki penganan ringan dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Begitu juga untuk Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal (Madina), memiliki kipang terbuat dari beras Ketan.

Kipang Panyabungan ini hampir memiliki persamaan dengan kipang dari daearah Provinsi Sumbar, hanya saja ada perbedaan baik itu cita rasa maupun dari perwajahaannya.
Perbedaannya antara lain rasa Kipang Pulut panyabungan manis, legit dan perwajajahan cukup mungil atau kecil jika dibandingkan dengan kipang lainnya.

"Rasa kipang panyabungan memang ada perbedaan dari kipang jenis yang sama diproduksi daerah lain, jika memakan kipang enaknya dengan teh maupun kopi," ujar M Alisahbana.

Ali mengatakan, Kipang Panyabungan diera banyaknya bermunculan berbagai penganan ringan juga memiliki rasa berbeda. Tapi Kipang Panyabungan tetap bertahan dan itu terlihat dari masih banyak anak anak yang menjajajakan kipang di pusat Kota Panyabungan.
"Saya melihat walaupun tinggi persaingan penganan modren, akan tetapi Kipang pulut Panyabungan masih tetap bertahan.

Bahkan kita sering mendengar penganan ini sering dipromosikan sebagai salah satu ciri khas Panyabungan, apalagi jelang Lebaran akan barmunculan pedagang musiman dengan salah satu jenis jualannya itu Kipang Panyabungan," ujarnya.

Sementara itu, Jamaluddin salah seorang pengrajin Kipang Pulut Panyabungan kepada MedanBisnis mengatatakan, jika dirataratakan dalam setiap harinya bisa menghabiskan 50 Kg beras pulut.

Dengan 50 Kg beras pulut tersebut setelah diperoses akan menghasilkan 25 papan Kipang Pulut Panyabungan dengan satu papannya itu 12 bungkus kecil di dalamnya dengan harga Rp 5.000/bungkus kecil.

"Usaha Mikro Kecil (UMK) pembuat kipang ini memang diwariskan dari orangtua, dan sangat membantu untuk memenuhi ekonomi keluarga," ujarnya.
Jamaluddin pernah menjadi pemenang terbaik pertama binaaan Bank Sumut pada UMK Award Tahun 2008 langsung diserahkan Direktur Bank Sumut Gus Irawan dengan nama peroduk Kipang Panyabungan Sisera, mengakui pada bulan puasa aktivitas pembuatan kipang berkurang dari hari biasa.

"Memang puncak penjualan Kipang Pulut, Kipang Kacang dan Kipang Emping terjadi pada saat lebaran nanti, dimana banyak pemudik yang hendak kembali ke rantau, makanya untuk saat ini kita paling hanya membuat stokan atau jika ada yang memesan baru kita peroduksi," ujarnya. Sumber : medanbisnisdaily.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar