Sabtu, 09 September 2017

Tips Bisnis Usaha Budidaya Ikan Kakap di Pekanbaru Riau

Tips Bisnis Usaha Budidaya Ikan Kakap di Pekanbaru Riau  - Produksi ikan kakap di Indonesia sebagian besar masih dihasilkan dari penangkapan di laut, dan hanya beberapa di antaranya yang telah dihasilkan dari usaha budidaya.
Ikan kakap sendiri merupakan ikan perairan peralihan. Mereka biasa hidup di daerah mangrove di pinggiran pantai sehingga mereka dapat hidup di perairan laut, payau, ataupun tawar. Meskipun ikan kakap laut cenderung lebih besar, ikan kakap yang tinggal di air tawar akan lebih mudah dibudidayakan.

Namun, usaha budidaya ikan kakap belum banyak berkembang di Indonesia. Padahal, beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapura, usaha budidaya ikan kakap dalam jaring apung di laut telah berkembang bahkan dapat menjadi sumber devisa negara.

Ikan kakap merah mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena banyak diminati konsumen, baik sebagai ikan hias dengan ukuran 5—10 cm maupun sebagai ikan konsumsi dengan bobot lebih dari 500 gram.

Sebelum memulai budidaya ikan kakap, hal pertama yang dilakukan adalah Anda harus memilih lokasi untuk proses budidaya. Pemilihan lokasi yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan kakap merah.

Budidaya ikan kakap dapat dilakukan di kolam, tambak, atau pinggir pantai dengan memerhatikan kualitas airnya. Karena ikan kakap merupakan jenis ikan tropis, setelah memiliki tempat budidaya berupa kolam, pastikan bahwa suhu kolam ideal, yaitu sekitar 27—32°C dan pastikan juga air kolam tidak terlalu keruh. Apabila memilih budidaya ikan kakap di tambak pinggir laut, pastikan arus air tidak terlalu deras karena jika air terlalu deras dapat merusak tambak.

Baca Juga: Sukses dan Berhasil Berkat Budidaya Ikan Koi
Setelah lokasi serta benih ikan telah ditebar di keramba, Anda harus memberikan pakan secara teratur pada pagi dan sore hari dengan takaran 10% dari berat badan ikan.

Anda harus ingat, konversi pakan yang digunakan adalah 6 : 1, artinya untuk menghasilkan 1 kg daging diperlukan pakan 6 kg. Untuk pemeliharaan ikan sendiri diperlukan waktu sekitar 5—6 bulan. Selama periode pemeliharaan, dilakukan pembersihan kotoran yang menempel pada jaring. Penempelan organisme ini sangat mengganggu sirkulasi air dan menyebabkan kurungan bertambah berat.

Pembersihan kotoran dilakukan secara periodik paling sedikit 1 bulan sekali atau bisa juga bergantung pada banyak sedikitnya organisme yang menempel. Pembersihan kurungan dapat dilakukan dengan cara menyikat atau menyemprot dengan air bertekanan tinggi. Selain pengelolaan terhadap jaring, pengelolaan ikan peliharaan juga termasuk kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan.

Pada saat pemijahan, untuk membedakan kelamin ikan dapat dilihat berdasarkan ukurannya. Ikan kakap jantan biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan ramping dibanding ikan kakap betina. Setelah matang gonad, ikan kakap akan dapat dibuahi dan menghasilkan telur dan bibit baru.

Lama pemeliharaan mulai dari awal penebaran sampai ikan mencapai ukuran 500 gram per ekor diperlukan waktu sekitar 5—6 bulan. Dengan tingkat kelulusan hidup ikan sebesar 90%, akan didapat produksi sebesar 2.250 kg ikan setiap kali panen. Pemanenan baru bisa dilakukan dengan cara mengangkat jaring keluar rakit. Sumber : pertanianku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar