Rabu, 04 Oktober 2017

Tips Bisnis Usaha Toko Komputer Aksesoris Pekanbaru Riau

Tips Bisnis Usaha Toko Komputer Aksesoris Pekanbaru Riau - Teknologi berputar kencang. Belum usai satu produk diluncurkan, produk baru lebih canggih lahir. Akibatnya, anggapan barang usang ikut berputar kencang. Komputer adalah salah satunya. Fenomena ini ditangkap sebagai peluang oleh Ari Wahyudi.

Tumpukan komputer, laptop dan monitor nampak berjibun di gudang milik Ari, pengusaha komputer bekas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebagian sudah tak berfungsi dan menjadi barang rongsokan. Sebagian yang lain masih berfungsi dan boleh dikatakan masih belum terlalu ketinggalan zaman. Ari merintis usaha ini sebagai bentuk upaya mencari pemasukan. “Di Jakarta kalau dikit-dikit malu gak akan bakalan maju Mas,” papar pria asal Purwokerto tersebut.

Awalnya, Ari bekerja di sebuah toko dan tempat perbaikan komputer milik temannya yang berlokasi di Depok. “Waktu itu saya lihat ada karyawan perusahaan datang menawarkan komputer bekas dalam jumlah banyak kepada kawan saya. Tapi kawan saya malah menolaknya. Padahal komputernya masih berfungsi. Ditolak karena jumlahnya terlalu banyak,” imbuh pria berusia 35 tahun ini. Melihat hal itu, Ari tidak membiarkan peluang tersebut berlalu begitu saja. Ari menerima barang tersebut dan mencatat nomor telepon karyawan tersebut. Pertemuan itu akhirnya menjadi awal bagi usaha yang ditekuni saat ini.

Bersaing tender

Cara mendapatkan link untuk lelang yang ia lakukan awalnya dari mulut ke mulut. Cara kedua ada beberapa relasi yang berada di kantor-kantor. Misalnya di Astra, worm finance. Mereka 1 tahun bisa 2 kali lelang. Network yang ia miliki semakin luas, seiring waktu usaha yang ia lakoni bertambah. Berbagai borongan komputer dalam jumlah banyak pun ia terima. “Perusahaan-perusahaan besar rutin setiap 1-2 tahun sekali meremajalan komputer mereka lalu borongkan kepada saya,” katanya penuh semangat. Pemasaran yang ia lakukan yaitu melalui teknik mulut kemulut. Disamping itu, Ari juga gigih menembus jalur via proposal ke berbagai perusahaan. Teknologi informasi juga turut membantu sukses bisnis yang ia geluti. Saat ini ia memiliki website untuk mendapatkan borongan komputer. Yaitu lelangkomputer.com.

Tak jarang untuk mendapatkan borongan dalam jumlah banyak, Ari harus bersaing dengan opemborong yang lain. “Biasanya pakai sistem tender. Di sini kita harus berani bersaing memberikan harga berani dibanding dengan harga pesaing. Usai tender, kita harus pintar-pintar cari penadah yang mau beli dengan harga yang menguntungkan,” kata Ari.

Setelah berhasil memenangkan tender, Ari akan memisah-misahkan komputer. Laptop, monitor yang serinya tidak ketinggalan zaman dijual ke penjual komputer second. Laptop rusak diaambil berbagai komponennya. “Khusus untuk laptop, banyak yang butuh suku cadang. Pasalnya tidak ada yang jual. Tempat servis laptop butuh untuk dikanibalkan,” tuturnya. Monitor yang masih berfungsi dan serinya tidak tertinggal zaman, masih laku dijual. Sedangkan yang sudah terlalu tuwa dan mati, komponen-komponennya dipisahan. Tabung dijual dan akan didaurulang bagian kacanya. Monitor juga memiliki kumparan berupa kabel tembaga yang bisa dimanfaatkan.

Bagian CPU akan dipisahkan bagian-bagiannya. Hardisk yang masih berfungsi, baguis dan kapasitasnya masih standar bisa dijual. Menurut pengakuan Ari, di bagian CPU juga ada yang memiliki kandungan logam mulia yang bisa dipisahkan Pendapatan paling banyak berasal dari Laptop. Tukang servis laptop adalah penadah produk ini. “Mereka yang akan mengambil komponen-komponen yang masih bisa digunakan,” imbuhnya. Kuantitas laptop 15 – 16%. Namun memiliki nilai transaksi yang besar.

Ketika ditanya soal syarat pelelangan, ia mengaku tidak memberikan syarat khusus. Calon pelelang mengundang Ari untuk melihat kondisi komputer yang akan dilelang. Lebih memudahkan lagi bila calon penjual memiliki list spesifikasi setiap komputer yang akan dijual. Sehingga Ari mudah menaksir harga yang akan diberikan. Perusahaan besar biasanya memiliki list. Sehingga lebih mudah ketika melakukan survey. “Yang pertamakali saya cek itu, Motherboard, prosesor, spesifikasi memori dan hard disk,” tutur Ari. Untuk monitor, dilihat kondisinya. Monitor mati harga jualnya disama ratakan.

Dibongkar & dijual utuh

Masing-masing memiliki pasar. Komponen mother board juga memiliki pangsa pasar tersendiri. “Dilebur lagi,katanya ada kandungan logam mulianya,” tutur Ari. Monitor hidup 14 inci harganya sama dengan monitor mati. Yaitu seharga Rp 35.000. Karena monitor tersebut sudah tidak ada pasarnya. Monitor 15 – 17 inci harganya disesuaikan dengan merek, warna cashing, tipe tabung flat atau cembung, juga tipe digital atau semi digital. Kalau borongan dalam jumlah yang sangat banyak, dilihat secara umum saja. Yang paling banyak jenis atau merk apa saja. Jumlah komputer yang bisa dijual : Kalau jaraknya dekat, jumlahnya 5 – 6 buah dan masih bisa dibawa pakai motor, saya jemput dengan motor.

Perbandingannya dengan biaya transportasi. Kalau masih berada di sekitar Jakarta kalau sewa mobil pick up tarifnya rata-rata Rp 300.000 – 400.000. Lalu dibandingkan dengan harga jual total yang akan diperoleh. Kalau margin atau keuntungan yang diperoleh pantas, makan akan diambil. Itulah gunanya survey terlebih dulu ke lokasi. Ari mengaku setiap minggu mengangkut 2 kali. Yang terkecil 9 -10 unit. Jumlah terbesar mencapai 300 set plus alat kantor. Misalnya mesin photocopy.

Pasar komputer bekas juga ada tren naik-turunnya. Musim ramai : kalau mau lebaran biasanya banyak yang jual tapi sedikit beli. Harganya jatuh. Agak sepi pada awal tahun. Sebab pada awal tahun belum ada anggaran untuk perbaruan alat kantor. Sekitar april-juli akan mulai ramai. Puasa pertengahan dan bulan lebaran sepi.

Tantangan yang sering dihadapi yaitu ketersediaan barang yang dibeli tidak ajeg. “Kator tidak selalu melakukan lelang secara rutin,” tuturnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Ari menerima penjualan dalam jumlah sedikit. “Kalau ada yang mau jual meskipun Cuma bawa 1 tetap dilayani. Apalagi yang diantar secara langsung ke gudangnya. Menurut Ari, bila muasim sedang ramai ia mampu mengeruk omzet hingga Rp 80 juta / bulan. Namun pada waktu sepi penjualan, ia omzetnya berkisar antara Rp 2 juta – 5 juta / bulan.

Boks

Barang-barang Lain

Untuk mengatasi masa sepi, Ari juga menerima perkakas kantor selain komputer. Misalnya yaitu meja komputer, meja kerja dan kursi kerja. Sumber : lumbungusaha.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar