Rabu, 30 Agustus 2017

Bisnis Usaha Budidaya Jagung Hibrida Pekanbaru Riau

Bisnis Usaha Budidaya Jagung Hibrida Pekanbaru Riau - selamat datang para pembaca okebisnis.com pad kesempatan jali ini admin akan membahas buisnis “bercocok tanaman jagung” Agribisnis (disebut agrobisnis di Indonesia) adalah kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi kegiatan dalam bidang pertanian.

Agribisnis mempelajari sterategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pasca panen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Secara luas, agribisnis berarti “bisnis berbasis sumber daya alam”. Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan budidaya termasuk dalam bagian hulu agribisnis. perospek Jagung untuk kedepanya sangat menjanjikan karena jagung merupakah bahan industri atau makanan poko untuk makanan pokok (beras jagung), pakan ternak, benih, tepung dan berbagai keperluan lainnya.

PEDOMAN BUDIDAYA
1. Persiapan Lahan
Lahan terbagi menjadi dua bagian yaitu lahan yang rendah umumnya didaerah pasang surut meskipin didaerah seperti ini masih bisa ditanami jagung dengena melakukan berbagai mcam cara. Lahan Datarn Tinggi lahan ini sangat cocok untuk pertumbuhan jagung secara optimal karena seperti sifat jagung yang tidak bisa hidup di genang air belebihan. Berikut pembahasan agrobisnis tanaman jagung yang menjanjikan keutunganya :

– Lahan Dataran Tinggi

usia tanaman 3 minggu

Sebelum melakukan penanaman lakukan penggemburan tanah terlebih dulu menggunakan alat teraktor agar bertujuan akar tumbuhan mudah masuk kedalam lapisan tanah, buat selokan/ sluran air dengan ukuran kedalam 30 cm lebar 25 cm dalam 100m x 100m di beri 4 saluran pembuangan air untuk menghindari tergenangnya air pada saat hujan turun.

– Lahan datran rendah/ pasang surut
Sebakinya di beri saluran air dalam 100m x 100m 4 saluran air dan di buatkan pintu air sistem buka tutup untuk menghindari tergenangya jagung pada saat pasang besar dan turunya air hujan untuk lahan bagusnya tidak di lakukan pengemburan tetapi hanya di lakukan pembersihan lahan untuk menghidari tanaman jagung tidak mudah rebah pada saat terterpa angin selain itu juga tanaman jagung merupakan jenis tanaman yang tidak dapat belebihan air dan kekurangan air.

2. Pemilihan Bibit
pemilihan bibit yang tepat sangatlah penting agar hasil panen menghasilkan banyak jenis bibit yang dapat di tanam diantaranya B1, B2, C1, C2, dll hindari penaman bibit turunan yang dari hasil panen yang lalu karena buah yang dihasilkan tidak maksimal.

3. Penanaman

Jagung siap panen

Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida seperti Benlate, terutama apabila diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya benih sebelum dimasukan dimasukkan ke dalam lubang di campurkan dengan isektisida terlebih dahulu agar benih tidak dimakan oleh semut dll. biasanya segala jens obat sudah di campurkan dari produsen penjual

a. Teknik Penanaman
Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman. Dengan pola tanam ini berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen yang tersedia (agroklimat, tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan sosial ekonomi). Pada jarak tanam P 35 x L 70 cm setiap lubang ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan jarak tanam 80 x 30 cm, setiap lubang ditanam dua tanaman. Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktu musim hujan hampir
berakhir, benih jagung ini dapat ditanam.

Tetapi air hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Pembuatan lubang tanaman dan penanaman 100m x 100m memerlukan 15 orang 6 orang membuat lubang 9 otang melakukan pengisian biji kedalam lobang dan sekalian menutup lubang kebanyakan apabila menggunakan bibit hibridah tumbuh dengan baik benih jagung.

b. Penyulaman
Dalam jarak penanaman benih jagung 4-7 hari hendaknya muailah melakukan penyulaman terhadap bibit yang tidak tumbuh dengan cara menanam benih lagi di tempat yang sama dan menggunakan jenis benih yang sama

c. Penyemrotan Gulma
Penyemprotan gulma menggunkan herbisida agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman jagung hendaknya dilakukan usia tanaman 17/ 20 Hari gunakan jenis herbisida yang aman untuk tumbuhan jagung atau menggunakan corong penutup pada pengujung tangki penyemprot agar tidak mengenai tumbuhan jagung lakukan penyemperotan pada saat pagi hari/ sore hari pada saat angin tenng tidak terlalu kencang.
penyemrotal gulma dilakukan lagi pada saat usia jagung 45/ 50 hari penggunaan dosisis pada saat penyemprotan gulma juga perlu di perhatikan dalam 100m x 100m menggunakan 2-4 liter herbisida.

d. Pemupukan
Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea sebanyak 200-250 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 100 – 150 kg, . Pemupukan dapat dilakukan dalam 2atau 3 tahap. Pada tahap 1 usia 21 hari. Pada tahap kedua usia jagung setelah tanaman jagung berumur 8 minggu atau setelah malai keluar.

e. Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

f. Waktu Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan setelah terlihat adanya hama yang dapat membahayakan proses produksi jagung. Adapun pestisida yang digunakan adalah pestisida yang dipakai untuk mengendalikan ulat. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperlihatkan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang, sehingga perlakuan ini akan lebih efisien.

g. Penyemperotan Pelebar Daun
perlunya dilakukan penyemprotan lebar daun agar tanaan jagung sehat dan tidak terhambat pertumbuhanya dengan daun yang sehat maka jagung akan menghasilkan buah yang secara maksimal

3. P A N E N
4.1. Ciri dan Umur Panen
Ciri jagung yang siap dipanen adalah:
a) Umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam.
b) Jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai mengering yang ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.
C) Biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas.
Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh. Saat itu diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm. Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen ketika matang susu. Tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak terlalu keras serta akan mengeluarkan cairan putih.

4.2. Cara Panen
Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan cara memutar tongkol berikut kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada lahan yang luas dan rata sangat cocok bila menggunakan alat mesin pemetikan.

4.3. Periode Panen
Pemetikan jagung pada waktu yang kurang tepat, kurang masak dapat menyebabkan penurunan kualitas, butir jagung menjadi keriput bahkan setelah pengeringan akan pecah, terutama bila dipipil dengan alat. Jagung untuk keperluan sayur, dapat dipetik 15 sampai dengan 21 hari setelah tanaman berbunga.
Pemetikan jagung untuk dikonsumsi sebagai jagung rebus, tidak harus menunggu sampai biji masak, tetapi dapat dilakukan ± 4 minggu setelah tanaman berbunga atau dapat mengambil waktu panen antara umur panen jagung sayur dan umur panen jagung masak mati. Sumber : okebisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar