Rabu, 09 Agustus 2017

Bisnis Usaha Chiken Wings Pekanbaru

Bisnis Usaha Chiken Wings Pekanbaru Bisnis olahan makanan memang tidak ada matinya, tengok saja salah satunya adalah semakin menjamurnya aneka olahan Ayam Goreng ini ditengah masyarakat. Ayam Goren atau olahan daging ayam ini sudah menjadi menu favorit masyarakat Indonesia. Pengusaha kuliner yang ikut terjun bisnis olahan ayam ini adalah Alessandro Putra. Ia fokus menawarkan olahan sayap ayam alias Chicken Wings dengan aneka rasa bumbu dengan nama usaha Papa Wings and French Fries di Bekasi, Jawa Barat.

Usaha ini sudah berdiri sejak Mei 2015 dan langsung menawarkan kemitraan usaha pada saat yang sama. Saat ini baru memiliki tiga mitra usaha di Jakarta dan Bekasi.

Usaha ini menawarkan beragam rasa olahan chicken wings seperti black paper, spicy mayo, barbeque, dan korean barbeque. Seperti merek usahanya, Alessandro juga menawarkan kemitraan menu Kentang Goreng. "Saat ini kita sediakan dua rasa untuk menu sayap goreng, bulan depan semua rasa sudah bisa disediakan,"ungkapnya.

Dalam kemitraan ini, Alessandro menawarkan tiga paket kemitraan yaitu, paket portable senilai Rp 6.000.000, paket permanen Rp 10.500.000, dan paket mini resto Rp 35.000.000. Semuanya sudah termasuk biaya lisensi selama satu tahun. Mitra akan mendapatkan seluruh perlengkapan usaha, dan mendapatkan buku paduan penyajian, serta pelatihan pegawai dari pusat.

Perbedaannya, untuk paket portable, mitra akan mendapatkan satu stand dan tenda mini, sementara untuk paket yang permanen mitra akan mendapatkan booth dari kayu permanen.

Untuk harga jual mulai dari Rp 5.000 per kotak untuk Kentang Goreng sampai Rp 10.000 per porsi untuk paket kecil Chicken Wings. Untuk Kentang Goreng saat ini masih menjajakan menu original saja. Ke depannya dengan banyak rasa dan pakai susu spesial. Alessandro ia menargetkan mitra bisa menjual 50 kotak Chicken Wings dan Kentang Goreng dengan omzet Rp 7.000.000 sampai Rp 10.000.000 per bulan.

Setelah dikurangi biaya operasional, mitra bisa mendapatkan laba bersih sekitar Rp 3.000.000 sampai Rp 5.000.000 per bulan. Sehingga estimasi balik modal sekitar tiga bulan. Mitra tidak perlu membayar royalty fee, hanya cukup memperpanjang lisensi senilai Rp 1.000.000 per tahun dan membeli bahan baku langsung dari pusat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar