Minggu, 15 Oktober 2017

Tips Memulai Bisnis Ayam Potong Pekanbaru

Tips Memulai  Bisnis Ayam Bisnis Potong Pekanbaru - Semua bisnis tentunya harus dimulai dari memperbanyak pengetahuan dan informasi terkait dengan usaha yang akan dijalani. Termasuk bisnis ternak ayam potong. Seperti yang diketahui, kebutuhan masyarakat terkait ayam potong memang selalu tinggi setiap harinya.

Apalagi saat hari-hari libur nasional seperti lebaran, imlek, tahun baru dan lain sebagainya maka permintaan masyarakat untuk ayam potong semakin meningkat. Tak heran jika usaha ayam potong ini menjadi ladang berbisnis yang akan sangat menguntungkan. Meskipun permintaan di pasar tinggi, jika tidak memahami manajemen pasar tentunya Anda akan ketinggalan dengan pebisnis lain yang sudah lebih dulu berbisnis ternak ayam ini. Hal inilah yang membuat Anda harus belajar dan memahami tips jitu dalam berbisnis ternak ayam agar berhasil.

Tips Bisnis Ternak Ayam Potong Agar Berhasil


Bisnis ternak ayam potong juga dikenal dengan sebutan ayam broiler merupakan salah satu bisnis yang sudah lama di Indonesia. Di pasaran, kebutuhan masyarakat akan ayam potong semakin meningkat tapi sayangnya tidak diimbangi dengan jumlah pebisnis ternak ayam yang bertambah. Hal inilah yang bisa dijadikan sebagai peluang besar Anda untuk memulai bisnis ini. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Anda para pemula yang hendak menjalankan bisnis ayam broiler.

1. Memahami ternak ayam broiler


Tips pertama dalam memulai bisnis ini adalah Anda pahami dulu tentang ternak ayam broiler. Pelajari tentang ayam broiler dan bagaimana cara merawatnya. Hal ini bisa dipelajari dari buku tentang ternak ayam broiler atau melihatnya langsung dari pebisnis yang sudah lebih dulu sukses di bidang ternak ayam ini. Tidak mungkin Anda akan memulai usaha ternak jika buta tentang ayam broiler bukan? Oleh karena itu, perlajari tentang ternak ayam potong mulai bagaimana caranya membuat kandang ternak yang ideal sesuai dengan kebutuhan ayam broiler, seberapa besar pencahayaan dan kebutuhan angin yang dibutuhkan ayam potong, suhu kandang, dan lain sebagainya. Perlu diingat bahwa baik buruknya kandang sangat berpengaruh terhadap kemampuan ayam untuk bisa bertahan hidup. Jadi jangan sampai Anda salah membuat kandang dan justru membuat ayam peliharaan mati.

Selain memerhatikan masalah kandang, Anda perhatikan pula kebutuhan listrik dan airnya. Jangan membuat kandang yang jauh dari sumber listrik dan air karena hal tersebut akan menyulitkan Anda dalam memelihara ayam potong. Setelah kandang sudah dirasa sesuai dengan kebutuhan ayam broiler, Anda persiapkan sekat, litter, penghangat, peralatan minum dan juga makan ayam.

2. Analisa modal


Tips kedua adalah menganalisa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ternak ayam potong. Analisa modal usaha ini bisa Anda lihat di buku tentang ternak ayam broiler atau bertanya langsung dengan pebisnis ayam broiler yang sudah berhasil. Analisa modal ini diantaranya adalah biaya membeli 300 anak ayam broiler (sesuai kebutuhan dan dana), obat antibiotik, vitamin, pakan, pembuatan kandang, biaya listrik dan lain sebagainya.

3. Perawatan intensif


Perlu diingat bahwa dalam usaha ternak ayam potong Anda harus memberikan perhatian yang sangat intensif pada ayam-ayam selama 2 minggu pertama di masukkan dalam kandang. Pasalnya selama dua minggu tersebut, ayam-ayam masih harus menyesuaikan diri dengan kandang dan juga suhu tempat tinggalnya. Jika selama dua minggu ini tidak ada masalah dan ayam bisa hidup dengan baik maka setidaknya Anda sudah berhasil membuat kandang yang pas dan layak untuk ternak ayam broiler.

4. Lakukan vaksinasi


Tips ternak ayam potong selanjutnya adalah jangan pernah lupa untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi ini dilakukan agar ayam potong peliharaan Anda tidak terkena penyakit dan sehat hingga masa panen. Vaksin ini diberikan seminggu satu kali selama tiga minggu. Setelah berhasil melewati 2 minggu pertama, maka cara perawatan ayam potong akan lebih mudah karena Anda hanya perlu mengontrol ayam setidaknya 2 kali dalam sehari untuk kebutuhan pakan ayam. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan vitamin dan juga antibiotik pada minuman ayam mulai dari hari ke lima hingga hari ke sepuluh sebelum panen. Dengan begitu, ayam akan sehat dan siap untuk dipanen.

5. Memahami harga pasar


Tips ternak ayam potongselanjutnya adalah memahami harga pasar. Sebelum menjualnya, Anda harus mengerti berapa harga pasaran untuk ayam broiler per kilogramnya. Hal ini dilakukan agar Anda bisa bersaing dengan pebisnis ayam broiler lainnya dengan sehat dan sesuai dengan harga pasar. Untuk bisa mengetahuinya, Anda bisa melakukan survey ke beberapa pasar atau minimarket yang menjual ayam potong. Lalu lihat perbandingan harga dan juga harga rata-ratanya untuk kemudian Anda menentukan berapa harga jual yang akan ditawarkan kepada pembeli. Selain itu, perlu diketahui bahwa harga ayam potong di hari biasa dengan hari libur nasional biasanya akan berbeda. Karena pada hari libur nasional, permintaan ayam broiler akan semakin meningkat sehingga harganya pun semakin naik. Pada hari libur nasional seperti lebaran, harga daging ayam melonjak menjadi Rp 40.000 per kilogram. Padahal jika dihitung, biaya produksi yang dikeluarkan hanya Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram.

Dari selisih harga jual dan biaya produksi tersebut saya yakin anda akan semakin tertarik untuk memulai usaha ternak ayam potong ini. Masalahnya, apakah anda sudah memahami seluk beluk bidang usaha budidaya ini? Jika niat anda hanya karena melihat sisi laba yang dapat diperoleh tanpa memahami sektor resiko sebaiknya urungkan saja niat tersebut. Resiko usaha ternak broiler sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari ayam petelur.

6. Usaha mandiri atau mitra?


Dalam melakukan bisnis ternak ayam potong, Anda akan diberikan pilihan apakah ingin melakukan usaha secara mandiri atau bermitra. Usaha ternak bermitra adalah Anda melakukan usaha budidaya ternak ayam bekerja sama dengan perusahaan broiler yang sudah besar. Dalam sistem ini, Anda sebagai pengusaha hanya memiliki kewajiban untuk menyediakan kandang ternak dengan skala yang sudah disesuaikan oleh perusahaan inti.

Selain itu, Anda juga akan merawat ayam sampai panen. Jika Anda melakukan mitra atau kerja sama, maka keuntungan yang diperoleh adalah Anda akan mendapatkan modal untuk membangun kandang dan juga memperoleh pendampingan terkait dengan cara merawat ayam. Meskipun demikian, kelemahan dari sistem ini adalah Anda tidak bisa dengan leluasa menentukan berapa harga jual yang ditawarkan. Karena harga jual ayam Anda tidak berdasarkan atas harga pasar melainkan harga kontrak pada perusahaan yang telah ditetapkan bersama.

Sementara usaha ternak ayam potong mandiri artinya adalah semua komponen yang berkaitan dengan budidaya ternak akan ditanggung modalnya oleh Anda. Dalam hal ini, Anda yang bertanggung jawab terhadap ternak mulai dari pembuatan kandang hingga panen dan pemasaran. Keuntungannya, Anda bisa mendapatkan keuntungan sesuai dengan harga pasar sepenuhnya. Kelemahannya tentu saja Anda harus menerima resiko apapun yang akan terjadi pada usaha ternak sepenuhnya.

Demikianlah informasi terkait dengan tips memulai bisnis ternak ayam potong. Dengan adanya ulasan ini, semoga menambah wawasan Anda terkait dengan bisnis ayam ternak ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar