Rabu, 29 November 2017

Virtual Office Pekanbaru

Virtual Office Pekanbaru - Semakin banyaknya para pengusaha kecil dan menengah yang terus menggeliat ternyata memberikan peluang usaha baru bagi Vega Terradia Wijaya untuk membuka jasa layanan kantor virtual (virtual office). Dengan memberikan layanan yang super maximal dan lokasi tempat yang cukup strategis di daerah Yogyakarta, membuat kantor virtual nya diminati banyak pengusaha. Tak heran, jika setiap bulannya ia mampu menggaet hingga 30 klien dengan omset di atas Rp 30 juta. Seperti apa usaha yang dijalankannya?

Virtual Office adalah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas kantor serta melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Melihat tingginya biaya sewa tempat/gedung untuk kantor usaha, membuat para pengusaha ini lebih banyak memilih menyewa jasa virtual office dari pada memiliki reall office sendiri. Hal ini selain dapat memangkas biaya modal hingga 80 % lebih, juga dapat menaikkan prestise dari usaha itu sendiri, karena rata-rata lokasi virtual office tersebut berada di sekitar tempat yang strategis dan ternama.

Adalah Vega Terradia Wijaya yang cukup jeli memandang peluang usaha bisnis virtual office di Yogyakarta. Ide awal tersebut muncul ketika dirinya berpindah tempat usaha dari jogja kota ke jogja utara yang notabenenya sebagai sentral pelajar. “waktu itu saya menyewa gedung di daerah ring road utara untuk membuka usaha kursus bahasa inggris, karena melihat besarnya harga sewa, saya pun tidak ingin tempat yang saya sewa tersebut terbuang begitu saja, akhirnya terbesitlah sebuah ide, kenapa tidak dibuat virtual office saja,” jelas Vega.

Usaha yang diberi nama Blitz Virtual Office ini berdiri sejak tahun 2014 awal dengan modal Rp 10 juta, yang digunakan untuk merenovasi ruangan dan melengkapi keperluan kantor. Nama Blitz Virtual Office yang dipilih oleh wanita yang akrab disapa Vega ini diambil dari usahanya yang pertama yakni Blitz Engglish. Kata Blitz dalam istilah fotografi memiliki makna sebagai alat bantu cahaya. “dengan adanya blitz, didalam ruang yang gelap sekalipun bisa ditangkap oleh kamera, dengan pemberian nama blitz ini, saya berharap agar usaha yang saya jalankan ini bisa menjadi alat bantu bagi yang membutuhkan,” ucapnya.

Persaingan Belum Banyak. Menurut Vega, meski bukan yang pertama menjalankan bisnis Virtual office didaerah Yogyakarta, namun pemain usaha virtual office di daerah jogja ini masih sangat sedikit. Melihat hal tersebut, usaha penyedia virtual office masih sangat prospek jika dikembangkan di daerah kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, makassar, Medan dll. “untuk meningkatkan usaha dan menjaga kepercayaan terhadap para kliennya, tentunya banyak pengusaha kecil hingga menengah yang butuh alamat kantor, fax phone hingga urusan surat menyurat. Untuk itu, usaha penyedia virtual office masih banyak dicari oleh kalangan pengusaha pemula yang membutuhkan kantor sebagai legalitas usaha untuk meningkatkan kepercayaan terhadap para customernya, tetunya dengan harga sewa yang cukup terjangkau,” ungkap Vega.

Dengan demikian, usaha penyedia virtual office ini masih memiliki peluang yang sangat bagus.Pangsa pasar yang luas serta ditunjang dengan kebutuhan yang tinggi membuat usaha virtual office ini bisa tetap bertahan hingga dalam jangka waktu yang cukup lama.

Meskipun para pemain usaha ini masih belum terlalu banyak, namun promosi dengan memberi pemahaman terhadap jasa virtual office itu sendiri juga sangat diperlukan. Pasalnya masih banyak para pelaku usaha yang masih belum mengetahui manfaat dari kantor virtual terhadap perkembangan usahanya. Sumber : www.kompasiana.com/jurnalpedia/bisnis-virtual-office-semakin-menggiurkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar